Selasa, 10 Maret 2009



Kisah Semar telah kita ketahui dalam blog saya terdahulu. Sesuai janji, untuk anak-anak Semar yaitu Gareng, Petruk dan Bagong akan diceritakan tersendiri.



Pertama-tama harus dibedakan antara Semar sebagai manusia dengan Semar sebagai Dewa yang penjelmaan Sanghyang Ismaya. Telah dijelaskan bahwa Semar Badranaya adalah tokoh Lurah dari desa (Karang) Tumaritis yang merupakan bagian dari Kerajaan Amarta dibawah pimpinan Yudistira. Meskipun peranannya adalah Lurah namun sering dimintai bantuan oleh Pandawa dan Ksatria anak-anaknya bahkan oleh Batara Kresna sendiri bila terjadi kesulitan. Batara Semar dijodohkan dengan Dewi Sanggani putri dari Sanghyang Hening. Dari hasil perkawinan mereka, lahirlah sepuluh anak, yaitu: Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan, Batara Siwah, Batara Wrahaspati, Batara Yamadipati, Batara Surya, Batara Candra, Batara Kwera, Batara Tamburu, Batara Kamajaya dan Dewi Sarmanasiti.



Nah sekarang kita bahas mengenai Semar di alam manusia:

Ketika diturunkan ke bumi, Sanghyang Ismaya bertanya kepada ayahnya Sanghyang Tunggal, bahwa untuk di dunia mohon ada teman yang mengawaninya. Maka Sanghyang Tunggal menjawab :”Ojo kuatir cah bagus, ndik mburimu kuwi kancamu”. Seraya menoleh, ternyata di belakang (bayangan Semar) telah tercipta dengan wajah yang mirip Semar dengan rambut kuncung diberi nama Bagong.



Dalam lakon ”Batara Ismaya Krama”, diceritakan Bambang Sukakadi berjumpa dengan Bambang Panyukilan. Karena sama-sama congkak dan sama-sama mempertahankan pendirian yang paling hebat dan paling ganteng, sehingga terjadilah perang tanding yang hebat. Sama-sama sakti dan tidak ada yang menang maupun yang kalah.

Kebetulan Sanghyang Ismaya lewat bersama Bagong, melihat perkelahian itu, maka dinasehatilah mereka sehingga wajahnya menjadi jelek dan minta ampun untuk mengabdikan diri kepada Semar. Bambang Sukakadi menjadi Gareng dan Bambang Panyukilan menjadi Petruk. Maka diangkatlah mereka menjadi anak-anak Semar di dunia, dengan urutan Gareng, Petruk dan Bagong.

Tidak ada komentar: