Selasa, 10 Maret 2009



Astina (Jawa = Ngastina) atau lengkapnya adalah Astinapura adalah nama Negara dalam kisah Mahabharata yang menjadi sengketa antara keluarga Kurawa dengan keluarga Pandawa, sehingga mengakibatkan perang Baratayudha di Kurusetra dengan berbagai konflik yang menjadi latar belakangnya.



Kurawa dan Pandawa adalah keluarga dekat, satu bapak lain ibu yaitu dari bapak yang bernama Wiyasa. Wiyasa mengawini Dewi Ambiki (janda Prabu Citragada) tanpa melakukan hubungan suami istri. Melihat wajah Wiyasa yang buruk seketika Dewi Ambiki menutup mata sehingga kelak mempunyai anak dengan nama Drestarastra yang buta. Sedangkan Wiyasa yang mengawini Dewi Ambika (janda Prabu Citrawirya) juga tanpa melakukan hubungan suami istri, ketika melihat wajah Wiyasa wajah Dewi Ambika pucat sehingga kelak mempunyai anak dengan nama Pandu Dewanata berwajah pucat.



Yang menjadi Raja setelah Wiyasa adalah Pandu Dewanata karena Drestarastra buta. Konflik terjadi ketika kutuk Batara Guru terhadap Pandu yang menunggang Lembu Andini demi membahagiakan Madrim yang ngidam. Dalam kedukaan dan tekanan batin Pandu memanah sepasang kijang yang sedang berkasih-kasihan, ternyata jelmaan Resi suci Kamindana akibatnya ia pun dikutuk Resi Kamindana apabila berhubungan intim akan menemui ajalnya. Suatu ketika Pandu berhubungan intim dengan Madrim, dan saat itulah Batara Yamadipati (Dewa Kematian) mencabut nyawa Pandu. Oleh kesalahannya Madrim pun bunuh diri disamping suaminya.




Oleh Wiyasa, kekuasaan Astina dititipkan kepada Prabu Drestarastra sampai anak-anak Pandu dapat memangku jabatan itu. Akan tetapi putra Prabu Drestarastra yaitu Kurawa menolak, dan kelak akan terjadi pertikaian yang tiada henti.


Apabila dirunut maka silsilah Raja-raja Astina menurut Ensikopedi Wayang dapat di uraikan sebagai berikut :

Prabu Bharata (keturunan ke 30 dari Sanghyang Dharma)
Prabu XXX
Prabu XXX
Prabu Pratipa dengan permaisuri Dewi Sumanda lahirlah Sentanu
Prabu Sentanu dengan permaisuri Dewi Gangga lahirlah Bhisma
Prabu Citragada
Prabu Citrawirya atau Wicitrawirya
Wiyasa dengan gelar Prabu Kresna Dwipayana
Prabu Pandu Dewanata
Prabu Drestarastra
Prabu Suyudana
Prabu Yudistira
Prabu Parikesit
Prabu Yudayana
Prabu Gendrayana

Apabila dikaitkan dengan kisah yang pernah saya posting terdahulu yaitu Satayojanagandhi. Setelah Palasara mendirikan kerajaan Gajahoya, kemudian membawa Wiyasa bertapa meninggalkan permaisurinya Durgandhini. Disisi lain, Prabu Sentanu yang ditinggalkan oleh Dewi Gangga sibuk mencari orang yang dapat menyusui Bhisma kecil. Ketika bertemu dengan Durgandhini, atas naluri keibuan karena putranya Wiyasa dibawa ayahnya Palasara bertapa, maka ia pun menyusui Bhisma.


Melihat kasih sayang Durgandhini kepada Bhisma seperti anakkya sendiri, maka Prabu Sentanu pun memperistrinya, tapi Durgandhini mengajukan syarat bahwa nanti yang jadi raja di Astina harus keturunannya. Syarat ini membuat Prabu Sentanu pusing tujuh keliling. Karena dharma baktinya kepada ayah tercinta yaitu Prabu Sentanu serta kebaikan ibu Durgandhini, Bhisma tidak kuasa untuk menolaknya. Bhisma sendiri yang menghadap ibu Durgandhini bahwa ia tidak punya keinginan menjadi Raja Astina. Dari perkawinan Prabu Sentanu dengan Durgandhini memperoleh anak 2 yaitu Citragada dan Citrawirya




Sayangnya kedua anak ini setelah menikah tidak panjang usianya, sehingga meninggalkan janda-janda (Ambiki dan Ambika). Pasrah oleh takdir, Durgandini menyerahkan kekuasaan Astini kepada Bhisma, yang lagi-lagi menolak dan menyarankan agar Kerajaan Astina dipegang oleh Wiyasa (putra Durgandhini dari Palasara)

Di Jawa Durgandhini ini disebut Dewi Setyawati.

Menurut Wikipedia
Hastinapura adalah sebuah kota dan Nagar Panchayat di distrik Meerut, Uttar Pradesh, negara bagian India. Hastinapura berasal dari kata Hasti (gajah) + Pura (kota). Banyak kejadian di kisah Mahabharata yang terjadi di Hastinapura. Pada masa kini, kota ini disebut Hastinapur, sebuah kota kecil yang terletak di Uttar Pradesh, jaraknya 120 km dari Delhi. Populasi sekitar 20.000 jiwa. Perjalanan ke sana dapat ditempuh dengan bus dari Meerut yang siap sedia dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Jalanan bagus dan bersih dengan pemandangan hijau dan hamparan persawahan di kiri-kanan. Di sana terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Kuil Jain dan Taman Nasional Hastinapur.





Timbul pertanyaan:

Apakah Kota Hastinapura ini adalah Negara yang diceritakan dalam Epos Mahabharata ataukah Kota yang terinspirasi oleh Epos Mahabharata?








Info lengkap mengenai cerita Mahabharata, dapat dilihat dalam :

Komik Mahabharata karya R.A. Kosasih (penerbit Melodi, Ganesa, Elex, Erlina)
Komik Mahabharata karya Teguh Santosa terbitan Misurind (sayang tidak tamat)
Komik Mahabharata karya Teguh Santosa terbitan PLUZ+, ditusir langsung oleh Maestro remaster yaitu Mas Erwin Prima. Menurut rencana komik ini akan diterbitkan pada bulan Maret 2009 ini dengan cover digarap oleh Anto Garang

Ditulis iseng sambil membaca Antareja Antasena karya Pitoyo Amrih...

Tidak ada komentar: